Rabu, 11 Agustus 2010

Pengertian Modal Kerja

Didalam menjalankan operasi perusahaan modal kerja merupakan faktor yang sangat penting. Kerana berkaitan erat dengan berbagai aspek kegiatan perusahaan. Pengertian modal kerja dapat berbeda apabila diberi penekanan yang berbeda – beda.
Setiap perusahaan memerlukan modal kerja, yaitu aktiva lancar yang digunakan untuk membiayai operasi perusahaan, dimana dana yang dikeluarkan diharapkan dapat kembali masuk dalam perusahaan dalam jangka pendek melalui usaha perusahaan. Dana tersebut akan dipergunakan kembali untuk membiayai operasi selanjutnya, sehingga dana tersebut akan terus berputar setiap periodenya selama perusahaan beroperasi.

Namun istilah yang biasa digunakan dalam tahunan perusahaan yaitu modal kerja yang didefinisikan sebagai aktiva lancar – hutang lancar.
Working capital is definied as the firm’s total investment in current assets. Networking capital, on the other hands, is the defference between the firm’s current assets and its current liabilities. Yang artinya modal kerja digambarkan sebagai investasi perusahaan yang total didalam aktiva lancar. Sebaliknya, modal kerja bersih adalah perbedaan aktiva lancar perusahaan dan hutang lancarnya.

Modal kerja adalah aktiva lancar yang mewakili bagian investasi yang berputar dari satu bentuk ke bentuk lainnya dalam melaksanakan suatu usaha atau modal kerja adalah kas atau bank, surat –surat berharga yang mudah diuangkan (misal; giro,cek.deposito), piutang dagang dan persediaan yang tingkat perputarannya tidak melebihi satu tahun atau jangka waktu operasi normal perusahaan. Sedangkan modal kerja bersih (net working capital) adalah selisih antara aktiva lancar dan hutang lancar perusahaan.

Pengertian modal kerja adalah “Modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar yang diperoleh dari hutang jangka panjang dan modal sendiri terhadap kewajiban jangka pendeknya.

Defini modal kerja adalah sebagai berikut : Modal kerja didefinisikan sebagai aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar jadi modal kerja merupakan investasi perusahaan dalam bentuk uang tunai, surat berharga, piutang dan persediaan, dikurangi kewajiban lancar yang digunakan untuk membiayai aktiva lancar.
Modal kerja mengandung dua pengertian pokok yaitu gross working capital yang merupakan keseluruhan dari aktiva lancar dan net working capital yang merupakan selisih anatara aktiva lancar dikurangi hutang lancar.

Modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimilki oleh perusahaan atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari. Dari definisi tersebut menunjukkan bahwa modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan atau dengan kata lain modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan yang harus tersedia untuk membiayai kegiatan operasi persahaan sehari-hari.

Ada tiga konsep definisi modal kerja yang umum digunakan yaitu : (1) Konsep kuantitatif mendasarkan pada kuantitas dari dana yang tertahan dalam unsur-unsur aktiva lancar dimana aktiva ini merupakan aktiva yang sering kali berputar kembalki dalam bentuk semula atau aktiva dimana dana yang tertanam didalamnya akan dapat bebas lagi dalam waktu yang pendek. Dengan demikian modal kerja menurut konsep ini adalah keseluruhan dari jumlah aktiva lancar. Modal kerja dalam pengertian ini sering disebut modal kerja bruto (gross working capital). (2) Konsep kualitatif, modal kerja itu hanya dikaitkan dengan besarnya jumlah aktiva lancar saja, maka pada konsep kualitatif ini modal kerja juga dikaitkan dengan jumlah hutang lancar atau hutang yang segera harus dibayar. Dengan demikian maka sebagian dari aktiva lancar ini harus disediakan untuk memenuhi kewajiban financiil yang segera harus dilakukan, perusahaan untuk, menjaga likuiditas. Oleh karenanya modal kerja menurut konsep ini adalah sebagian dari aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan tanpa mengganggu likuiditasnya, yaitu yang merupakan kelebihan aktiva lancar diatas hutang lancarnya.

Modal kerja dalam pengertian ini sering disebut sebagai modal kerja dengan modal kerja netto (net working capital). (3) Konsep fungsional mendasarkan pada fungsi dana yang dimilki dalam rangka mengahsilkan pendapatan. Setiap dana yang digunakan dalam perusahaan adalah dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan (potential working capital).

Daftar Pustaka

Nugroho, Arwan, Analisis Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas Perusahaan, (Bandung: Universitas Padjajaran Bandung, 2004), h. 204
Sundjaja dan Berlin, Manajemen Keuangan, Jakarta, 2002), Jilid 1, Edisi 4, h. 155
Djarwanto, Pokok-pokok Analisa Keuangan, (Jakarta: BPFE, 2001), h.. 85
Weston, J.F. dan Thomas E. Copeland, Manajemen Keuangan, (Jakarta: Binarupa Akasara, 1999), h. 379
Alwi Syarifuddin, Alat-alat Analisis dalam Pembelajaran, (Yogyakarta, 1993), h. 1
Agnes Sawir, Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2001), h. 129
Bambang Riyanto, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, (Yogyakarta: BPFE, 2001), Edisi 4, h. 57

Tidak ada komentar:

Posting Komentar